LATAR BELAKANG
Pusaka Saujana atau pusaka lanskap budaya adalah kesatuan tak terpisahkan antara alam dan pusaka buatan manusia dalam ruang dan waktu, atau berbagai manifestasi interaktif antara pusaka hasil budi daya manusia dan lingkungan alam. Interaksi antara alam dan budaya telah menjadi perspektif baru perbincangan global banyak ilmu khususnya yang berkaitan dengan pelestarian pusaka sejak akhir tahun 80’an. Namun, dalam pendidikan tinggi di Indonesia maupun perbincangan dalam saujana belum berkembang dengan baik. Padahal sebenarnya, Indonesia dari Sabang sampai Merauke adalah mosaik dari salah satu keragaman saujana terbesar di dunia yang perlu dikembangkan lintas sektor dan ilmu.
Komplek Candi Borobudur, yang terdiri dari Candi Borobudur, Candi Mendut dan Candi Pawon, tertulis dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO No. 592 pada tahun 1991. Kawasan gabungan ini kaya akan potensi alam dan budaya yang terkait dengan pembentukan keberadaan candi. Ada gunung-gunung sekelilingnya, danau purba, tanah subur, dan suasana pedesaan serta kehidupan masyarakat sehari-hari desa-desa tradisional yang menyuguhkan nilai dan berbagai manifestasi interaktif antara pusaka hasil budi daya manusia dan lingkungan alam yang disebut saujana. Keberadaan peninggalan arkeologis, khususnya candi, memberikan identitas kepada kawasan Borobudur sebagai kawasan bersejarah, tempat pembangunan artefak arkeologi pada abad 8-9. Candi-candi tersebut menunjukkan budaya masyarakat yang tinggi di masa lalu yang kini menjadi nilai pendidikan.
Guna menjawab berbagai kebutuhan pengembangan pelestarian baik secara keilmuan maupun praktek lapangan, pada pelestarian lanskap budaya Borobudur, sejak 2004, Kuliah Lapangan Internasional Pelestarian Pusaka Saujana Borobudur (Borobudur Field School/BFS) diselenggarakan setiap tahun oleh Pusat Pelestarian Pusaka Arsitektur, Departemen Arsitektur dan Perencanaan, Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan Kanki Laboratory for Architecture and Human Environmental Planning, Graduate School of Urban Environmental Engineering, Kyoto University, Japan, Miyagawa Seminar, Dept. of Environmental System, Wakayama University, Japan, dan Jogja Heritage Society.
TEMA
Seni, Arsitektur, dan Pelestarian Lanskap Budaya
TUJUAN
- Memberi peserta pemahaman tentang pelestarian dan pengelolaan Borobudur saujana, termasuk bangunan bersejarah, arsitektur bangunan tradisional, pengaturan dan sistem budaya, budaya hidup dan komponen lingkungan alam lainnya.
- Memberikan pemahaman kepada peserta tentang seni dan arsitektur lokal dan peran mereka dalam pelestarian pusaka Borobudur saujana.
- Meningkatkan keterampilan peserta dalam menerapkan konsep, metode, proses pelestarian dan pengelolaan lanskap dalam kasus-kasus aktual.
- Meningkatkan peserta dalam menerapkan teknik pelestarian pusaka saujana, termasuk inventaris, dokumentasi, analisis, dan perumusan pedoman pelestarian seni dan arsitektur lokal.
- Memberikan peserta pengalaman dalam melakukan penelitian tentang pelestarian saujana dengan seni dan arsitektur lokal sebagai fokus langsung di lapangan.
PESERTA
Peserta program Field School ditargetkan 25 peserta yang terdiri dari:
- Mahasiswa dari perguruan tinggi di Indonesia dan luar negeri yang mempunyai minat di bidang konservasi/pelestarian pusaka saujana budaya.
- Dosen, peneliti dari universitas di Indonesia dan luar negeri dengan berbagai bidang disiplin ilmu yang berkaitan dengan tema program
- Pihak-pihak yang mempunyai kepedulian terhadap pelestarian pusaka saujana (pemerintah, asosiasi, ahli/peminat budaya dan pusaka, lingkungan, pariwisata, dsb).
WAKTU DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN
Program diselenggarakan selama 7 hari dimulai tanggal 14 Maret – 20 September 2016 di Yogyakarta dan kawasan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Peserta akan berangkat bersama-sama dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta ke Borobudur pada 14 Maret 2016. Selama berkegiatan para peserta akan tinggal di rumah penduduk (homestay) di Desa Candirejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
PENDAFTARAN DAN BIAYA
Pendaftaran peserta dapat dilakukan dengan menghubungi alamat berikut:
Pusat Pelestarian Pusaka Arsitektur (Center for Heritage Conservation)
Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan,Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
Jl. Grafika 2, Sekip Yogyakarta, Indonesia. Telp. 62 274 544910. Fax: 62 274 580852
Contact Person: Yeny Paulina Leibo, E-mail: yeyen_leibo@yahoo.co.id
Batas akhir pendaftaran peserta 10 Februari 2016 & pemberitahuan kepastian keikutsertaan 15 Fenruari 2016.
Biaya Pendaftaran USD 750 untuk umum dan USD 500 untuk pelajar.
Biaya dapat dibayarkan melalui transfer rekening bank atas nama:
Yeny Paulina Leibo,
BNI 46 Branch UGM Yogyakarta, Indonesia, No. 0134104532
Untuk pembaruan lebih lanjut, silakan kunjungi galeri kami : http://chc.ft.ugm.ac.id/gallery/365/