Pusaka dan pelestarian merupakan suatu kesatuan yang tak terpisahkan. Pusaka sangat penting untuk dilestarikan dan diteruskan bagi generasi mendatang. Upaya pelestarian ini membutuhkan peran serta berbagai pihak bahkan mulai dari anak-anak. Sejak dini anak-anak perlu mengenal dan memahami pusaka, keragamannya dan kebutuhan pelestarian bagi pusaka-pusaka tersebut termasuk peran serta mereka dalam upaya pelestarian ini.
Namun dalam kenyataan di lapangan menunjukkan pelestarian pusaka belum menjadi bagian yang penting baik dalam kehidupan sehari-hari masyarakat maupun pembangunan. Perkembangan pelestarian pusaka di Indonesia masih sangat terbatas. Padahal disadari pembelajaran tentang pelestarian pusaka perlu dilakukan sejak dini, Untuk itulah Badan Pelestari Pusaka (BPPI) menyusun program sepanjang tahun (multi years program) Pendidikan Pusaka untuk Sekolah di Indonesia.
Sebagai langkah awal, bekerjasama dengan Erfgoed Nederland, Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan Nasional, Kantor UNESCO Jakarta, dan Pusat Pelestarian Pusaka Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada melaksanakan proyek perintisan Pendidikan Pusaka untuk Sekolah Dasar di Indonesia dengan melibatkan tiga belas Sekolah Dasar di DIY. Sekolah yang mengikuti proyek perintisan Pendidikan Pusaka ini dipilih beragam dari masing-masing kabupaten/kota di DIY terdiri atas:
- Kota Yogyakarta :
- SDN Ungaran I
- SDN Kotagede I
- Taman Muda Ibu Pawiyatan (Tamansiswa)
- Kabupaten Sleman :
- SD Tarakanita Tritis, Pakem
- SD Budi Mulia Dua
- Kabupaten Bantul :
- MI Giriloyo I, Imogiri
- MI Giriloyo II, Imogiri
- SDN Bantul Manunggal, Bantul
- Kabupaten Kulon Progo :
- SDN Kembangmalang, Panjatan
- SDN I Wonorejo, Nanggulan
- SDN II Wonorejo, Nanggulan
- Kabupaten Gunungkidul :
- SDN Selang, Wonosari
- SDN Jragum, Semanu
Salah satu materi yang perlu disiapkan untuk pengembangan Pendidikan Pusaka adalah penyusunan buku panduan. Buku ini merupakan panduan bagi guru SD di DIY dalam mempersiapkan bahan ajar. Tujuan utama dalam pendidikan pusaka ini adalah guru dapat mengajak anak didiknya untuk:
- mengenal keragaman pusaka alam dan budaya serta memahami makna dan fungsinya dalam kehidupan,
- menyayangi dan mencintai pusaka alam dan budaya,
- memahami kehidupan multikultural, menghormati dan menghargai keragaman,
- tergerak untuk memelihara dan melestarikan pusaka, serta mencegah kerusakan pusaka alam dan budaya.
Tiap-tiap daerah di Indonesia memiliki keragaman pusaka yang berbeda. Untuk itu tiap-tiap daerah perlu memiliki Buku Panduan Guru SD untuk Pendidikan Pusaka daerah masing-masing.
Panduan Untuk Guru Sekolah Dasar di Daerah Istimewa Yogyakarta