Soft Launching
Gedung Pancabrata Prof. Herman Yohanes, Engineering Research and Innovation Center (ERIC), dan Pameran
“Heritage & Sustainability: The Future Heritage of Jogja?”
Gedung Pancabrata Prof. Herman Yohanes, Engineering Research and Innovation Center (ERIC),
FT UGM, 3 – 10 Des 2022
Seminar, Diskusi Panel
PERAN EKONOMI PUSAKA DALAM PENCAPAIAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN 2030
Studi kasus: “The Cosmological Axis of Yogyakarta & Its Historic Landmarks”
Gedung Prof. Roosseno Soerjohadikoesoemo – Smart Green Learning Center (SGLC), FT UGM,
Sabtu 3 Desember 2022
Diselenggarakan oleh
CoE Sustainable Environment ERIC FT UGM bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan DIY, Tim Arsitektur Infrastruktur 1+1=7, Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia, Ikatan Arsitek Indonesia DIY, Komunitas Ekonomi Pusaka Inklusif Berkelanjutan (KEPeL), dan Pusat Pelestarian Pusaka, Departemen Arsitektur dan Perencanaan FT UGM.
Rasionalisasi
1. Sejak bulan Januari 2022 Pusat Pelestarian Pusaka, Departemen Arsitektur dan Perencanaan FT UGM bekerjasama dengan CoE Sustainable Environment ERIC FT UGM, Tim Arsitektur 1+1=7, Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia, Ikatan Arsitek Indonesia DIY, secara daring menyelenggarakan setiap bulan Renungan Ekonomi Pusaka dengan tema dimulai dari paradigma baru ekonomi dan pelestarian pusaka hingga perkembangan serta pencarian perannya dalam pembangunan berkelanjutan, termasuk lahirnya Komunitas Ekonomi Pusaka Inklusif Berkelanjutan (KEPeL)
2. Ada tiga bidang penting dari ekonomi pusaka (Throsby, 2019): (1) teori dan penerapan analisis ekonomi dalam persoalan pusaka; (2) metode evaluasi dan kesesuaiannya dengan nilai budaya; (3) memahami dampak ekonomi dari kebijakan pusaka. Saat ini, ekonomi pusaka diterima sebagai salah satu dari empat pilar pelestarian berkelanjutan (Our World Heritage, 2021). Dalam Piagam Pelestarian Kota Pusaka Indonesia 2013, ekonomi pusaka merupakan satu di antara 8 (delapan) instrumen dalam perencanaan dan pengelolaan pelestarian kota pusaka.
3.“The Cosmological Axis of Yogyakarta & Its Historic Landmarks” sedang dinominasikan dalam UNESCO World Heritage. Terlepas diterima atau tidak, sebagai sebuah kawasan pusaka yang memiliki kekentalan sejarah tinggi dan banyak Cagar Budaya, baik lokal maupun nasional, perlu dikelola dengan pendekatan yang mampu memberikan keseimbangan dalam memadukan yang lama dan baru serta mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dengan menyertakan nilai kelokalan dan solusi kreatif dengan ekonomi demokratik.
4. Historic Urban Landscape merupakan Rekomendasi UNESCO, 2011 untuk menjadi perangkat dalam mempersiapkan dan mengelola kehidupan masa depan yang lebih baik, integrasi kebijakan dan pelaksanaan pelestarian lingkungan binaan dalam konteks yang lebih luas dan masuk dalam proses pembangunan yang sejalan dengan tujuan luas pembangunan berkelanjutan perkotaan, terutama UN Sustainable Development Goals (SDG’s):
(1)No 11 “Membuat kota dan permukiman inklusive, aman, tangguh dan berkelanjutan” serta
(2)Target no 11.4 “Memperkuat upaya melindungi dan mengamankan pusaka alam dan budaya dunia”
(3)New Urban Agenda: kota menjadi agen transformasi yang penting dengan menghadirkan pengelolaan strategis, melindungi Keunggulan Nilai Sejagat (Oustanding Universal Value/OUV), sambil berkontribusi pada pembangunan kota yang berkelanjutan.
5. Perangkat keuangan merupakan satu di antara 4 perangkat dalam melaksanakan Historic Urban Landscape, yang dalam pendekatan ini penting dilakukan dialog lintas bidang di antara para profesional, termasuk perencana kota, perancang kota, arsitek, arkeolog, ekonom, ahli lingkungan, ahli pusaka di semua bidang dan instrumen hukum serta pemerintah (lokal dan nasional).
6. Untuk itulah Seminar, Diskusi Panel & Pameran “PERAN EKONOMI PUSAKA DALAM PENCAPAIAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN 2030. Studi kasus The Cosmological Axis of Yogyakarta & Its Historic Landmarks” perlu diselenggarakan secara hybrid: daring dan luring, sekaligus menandai Soft Launching Gedung ERIC FT UGM.
Tujuan
- Memberikan fasilitas dialog peran ekonomi pusaka dalam mencapai pembangunan berkelanjutan 2030 yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan (pemerintah, akademisi, dunia usaha, swasta, masyarakat dan media) untuk mewujudkan keseimbangan antara keunggulan nilai dan kekinian yang terus tumbuh;
2. Mewujudkan solusi praktis dalam pengelolaan perkotaan yang inovatif sejalan dengan strategi pelaksanaan Historic Urban Landscape terutama dengan perangkan keuangan melalui studi kasus Yogyakarta
3. Melahirkan karya arsitektur yang sesuai jamannya dan mampu menjadi pusaka masa datang dengan tetap menghargai keunggulan alam dan budaya
4. Menghadirkan konektifitas dan infrastruktur hijau yang sesuai dengan keberlanjutan pembangunan yang menghargai kearifan lokal
Acara Seminar & Pameran
09.00
Pembukaan di Gedung Pancabrata Prof. Herman Yohannes – Engineering Research and Innovation Center (ERIC), FT UGM
09.00 – 10.30
Soft Launching Gedung ERIC:
1. Dekan Fakultas Teknik UGM, Prof. Ir.Selo, ST, MT,M.Sc, Ph.D.;IPU,Asean Eng
2. Pidato Direktur Utama ID Food (tbc)
3. Rektor UGM, Prof. Dr.Ova Emilia,M.Med.Ed., Sp.OG(K).,Ph.D (tbc)
4. Pidato Gubernur DIY (tbc)
5. Penyerahan Becak Listrik dari Direktur Utama ID Food ke Gubernur DIY
6. Soft Launching Gedung ERIC, Pembukaan Seminar & Pameran
7. Menyaksikan Pameran dipandu Wakil Dekan FT UGM, Ir. Ali Awaludin, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM., ASEAN.Eng
10.30 – 11.00
Menuju Ruang Seminar di Gedung Prof. Roosseno Soerjohadikoesoemo – Smart Green Learning Center (SGLC), FT UGM & Rehat Kopi
11.00 – 12.00
Panel 1. Historic Urban Landscape dan Perangkat Keuangan
1. Dian Lakshmi Pratiwi, SS,MA (Kepala Dinas Kebudayaan DIY)
2. Punto Wijayanto, ST,M.Eng (FTSP Universitas Trisakti, BPPI)
3. Drs.Marsis Sutopo, M.Si (Ketua Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia 2021-2024)
Moderator: Dr. Laretna T. Adishakti (Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta)
12.00 – 13.00 Ishoma
13.00 – 15.00
Panel 2. Olah Desain Arsitektur Pusaka dan Mempersiapkan Pusaka Masa Datang
1.Ar. Eko Prawoto,IAI (Arsitek)
2.Dr.Hanif Budiman (Ketua Program Studi Sarjana Arsitektur UII)
3.Ar. Baritoadi Buldan Rayaganda, IAI (Ketua IAI DIY)
4.Ar. Ardyasa Gusma,IAI (Arsitek)
5.Dr. Amiluhur Soeroso (Dosen Pascasarjana STIPRAM & MAP UGM, anggota ISEI, IAAI & IGA)
Moderator: Ar. Ahmad Saifudin Mutaqi, IAI (Ketua Kehormatan IAI DIY 2022-2025)
15.00 – 15.15 Rehat kopi
15.15 – 16.45
Panel 3. Konektifitas dan Infrastruktur Hijau di Kota Pusaka
1.Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc. Ph.D (FEB UGM, Yogyakarta)
2.AR. Etty Padmodipoetro, AIA (Urban Idea Lab, Boston, USA)
3.Ar. Ikaputra, IAI (Arsitek, Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta)
Moderator: Dr. Dyah Titisari Widiastuti (Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta)
16.45 – 17.00 Way Forward: Ar. FX Eddy Arinto,IAI (Arsitek)
Pameran “Heritage & Sustainability: The Future Heritage of Jogja?”, Gedung Pancabrata Prof. Herman Yohanes, Engineering Research and Innovation Center (ERIC), FT UGM, 3 – 10 Des 2022
Pameran karya Desain terbangun, Gagasan Disain, Rekam Kajian serta terkait bangunan dan pemikiran yang merespon sumbu filosofi Kota Yogyakarta (Tugu-Krapyak) dan atau sekitar kawasan pusaka lainnya.
Peserta Pameran:
-Nominasi ke UNESCO “The Cosmological Axis of Yogyakarta & Its Historic Landmarks”, Dinas Kebudayaan (Kundho Kabudayan) DIY
-Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia DIY
-Ikatan Arsitek Indonesia DIY
-Pusat Pelestarian Pusaka, Departemen Arsitektur & Perencanaan, FT UGM
-Frokom PAIJO
-Jogja Heritage Society
-Pameran produk sponsor
Kurator Pameran:
-Ar. FX Eddy Arinto, IAI
-Ar. Ahmad Saifudin Mutaqi, IAI
-Dra. Ari Setyastuti, M.Si, IAAI
Press Release :